
BIMTEK SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA)
Sekolah Ramah Anak (SRA) didefinisikan sebagai satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan. SRA ini merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, asri dan nyaman.
Pelaksanaan Bimtek SRA di SMA Negeri 5 Tuban berjalan santai dan komunikatif. Dua pemateri Fasilitator Nasional tersebut menyampaikan materi secara bergantian.
Menurut Ibu Bekti Prastyani, SRA itu harus berbasis perlindungan Anak. Hal ini dikarenakan generasi alpha atau generasi hari ini merupakan generasi BLAST (Bored, Lonely, Angry, Stress, Tired). Anak hari ini rentan terhadap situasi bosan, kesendirian, mudah marah, mudah stres, serta mudah merasa lelah. Berdasarkan realitas tersebut, maka anak-anak perlu yang namanya dukungan psikologi awal (DPA) yang akan difasilitasi oleh Dinas PPPA.
Apabila dalam pembelajaran di setiap sekolah menerapkan reward dan punishment ketika siswa meraih prestasi maupun indisipliner, maka dalam pelaksanaan SRA, punishment yang harus diubah. Setiap sekolah harus mengubah paradigma berpikir dalam mendisiplinkan siswa. Pola pendisiplinan siswa haruslah bernilai positif. Ibu Bekti menuturkan bahwa pelaksanaan SRA bukan berarti memanjakan siswa atau pembiaraan siswa hingga tak terkendali. Menurutnya guru tegas itu harus, disiplin itu harus, marah boleh. Namun ketika guru marah harus dalam koridor tertentu dan tidak merendahkan harkat martabat siswa.
Pemateri alumni ISI Yogayakarta tersebut melanjutkan bahwa tidak semua masalah yang berkaitan dengan siswa larinya harus ke BK. Namun guru harus mau berdiskusi dengan siswa dan menjaga martabat siswa. Guru tidak hanya mendidik saja, guru harulah mampu membangun kesadaran siswa bukan memberikan efek jera. Ketika terdapat siswa yang melakukan pelanggaran maka harus ditindak dengan konsep disiplin positif. Maka dari itu, ketika tata tertib siswa akan diterapkan, maka harus melibatkan siswa dan wali murid di setiap pasal.
Bapak Muhammad Asari menyampaikan beberapa materi yang tidak kalah penting tentang pelaksanaan SRA. Beliau banyak menguraikan 6 komponen SRA. Adapun 6 komponen penting SRA tersebut meliputi
(1) Kebijakan SRA termasuk untuk memetakan enam kelompok anak rentan.
(2) Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih Konvensi Hak Anak dan SRA.
(3) Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak dalam pelaksanaan SRA.
(4) Sarana dan prasarana ramah anak.
(5) Partisipasi anak.
(6) Partisipasi orangtua, alumni, organisasi kemasyarakatan, dan dunia usaha.
Pemateri asal Pringsewu Lampung tersebut meneruskan, bahwa 6 komponen penting tersebut tidak akan berjalan apabila 3 pilar SRA tidak berjalan dengan baik. Tiga pilar SRA tersebut yaitu guru, anak-anak, dan orang tua. Tiga pilar ini harus berkolaborasi dengan baik untuk meuwjudukan 6 komponen SRA. Beliau juga menekankan beberapa hal penting dalam pelaksanaan SRA yakni, pelaksanaan SRA tidak mengubah struktur kurikulum. Namun dalam praktiknya, modul ajar yang disusun tiap guru haruslah melibatkan siswa secara langsung dan itu merupakan bentuk implementasi dari pemenuhan hak hidup siswa. Ketika hal itu telah tertuliskan dalam modul, maka bagian dari 4 Konvensi Hak Anak diberikan tanda penulisan font dengan warna yang berbeda.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri juga oleh pengawas pembina, komite sekolah dan juga peserta didik untuk menandatangani deklarasi sekolah ramah anak
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
SISTEM PENERIMAAN MURID BARU TP. 2025/2026
TUJUAN PELAKSANAAN SPMB: a.Memberi kesempatan seluas-luasnya bagi warga untuk sekolah di Satuan Pendidikan SMA/SMK yang berdomisili tidak jauh dari Satuan Pendidikan yang diinginkan ag
PAIS LOVE RAMADHAN 1446 H SMAN 5 TUBAN
Menyambut bulan Ramadan SMA Negeri 5 Tuban menyelenggarakan kegiatan melalui program PAISLove Ramadan 1446 H mulai tanggal 10 s/d 21 Maret 2025. Program ini diperuntukkan bagi peserta d
DIES NATALIS KE-13 SMAN 5 TUBAN
Untuk memfasilitasi beragam kreativitas siswa, SMAN 5 Tuban menggelar rangkaian kegiatan untuk memperingati Dies Natalis ke-13. Acara bertema Optimalkan Visi da
Peringatan Isro' Mikroj Sebagai Refleksi Untuk Peningkatan Ibadah Sholat
Bertempat di Musholla Al-Hidayah SMA Negeri 5 Tuban, Keluarga besar SMA Negeri 5 Tuban melaksanakan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H. Kepala SMA Negeri 5 Tuban, Bapak Ab
Pembinaan dan Motivasi oleh Kacabdindik Wilayah Bojonegoro
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Tuban-Bojonegoro, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro, Bapak Hidayat Rahman, S.Pd., M
Kunjungan Kampus Mengenalkan dan Menumbuhkan Semangat Siswa untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi
Campus visit atau yang biasa di kenal dengan kunjungan kampus adalah suatu kegiatan berkunjung ke perguruan tinggi dengan tujuan mengenali dan merasakan secara langsung euforia di dalam
SMAN 5 TUBAN MENJADI JUARA DALAM TUBAN SPECTA NIGHT CARNIVAL 2024
Dalam pergelaran Tuban Specta Night Carnival, SMAN 5 Tuban berhasil menyajikan karnaval budaya Kalimantan Tengah yang sarat akan makna dan keindahan.
In House Training (IHT) Review KOSP dan PBD Tahun Ajaran 2024/2025
Pada tanggal 25-26 Juli 2024 di SMA Negeri 5 Tuban melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) yaitu pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dan karyawan. IHT yang dila
Wujudkan Impian Dengan Berbagi Ke sesama
Rabu, 21 Februari 2024 SMAN 5 Tuban memberikan bantuan sosial kepada 50 Warga yang kurang mampu yang ada sekitar lingkungan sekolah dan Siswa Kurang mampu. Acara berbagi merupakan rangk
DOKUMENTASI KEGIATAN SMAN 5 TUBAN TAHUN 2024
SMA Negeri 5 Tuban sebagai lembaga pendidikan yang fokus pada pengembangan karakter siswa. Pembangunan karakter yang kuat merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan, karena kara